Pengagungan Terhadap Ilmu (5)

Muqadimah HSI : Pengagungan Terhadap Ilmu
Halaqah ke 5

Berikut ini adalah lanjutan dari poin pembahasan “20 perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu”:

17. Membela ilmu dan menolongnya.
Ilmu memiliki kehormatan yang mengharuskan penuntutnya dan ahlinya untuk membela dan menolongnya bila ada yang berusaha merusaknya. Oleh karena itu para ulama membantah orang yang menyimpang bila jelas penyimpangannya dari syari’at, siapapun dia. Yang demikian untuk menjaga agama dan menasehati kaum muslimin. Mereka memboikot seorang mubtadi’ yaitu orang yang membuat bid’ah dalam agama, tidak mengambil ilmu dari mereka kecuali dalam keadaan terpaksa, dan lain-lain. Semuanya dilakukan untuk menjaga ilmu dan membelanya.

18. Berhati-hati dalam bertanya kepada para ulama.
Seorang penuntut ilmu hendaknya memperhatikan 4 perkara didalam bertanya:
1. Bertanya untuk belajar, bukan ingin mengeyel. Karena orang yang niatnya tidak baik didalam bertanya akan dijauhkan dari berkah ilmu itu sendiri.
2. Bertanya tentang sesuatu yang bermanfa’at.
3. Melihat keadaan gurunya, tidak bertanya kepada sang guru apabila guru dalam keadaan tidak kondusif untuk menjawab pertanyaan.
4. Memperbaiki cara bertanya, seperti menggunakan kata-kata yang baik, mendo’akan untuk sang guru sebelum bertanya, menggunakan panggilan penghormatan, dan lain-lain.

19. Cinta yang sangat kepada ilmu.
Tidak mungkin seseorang mencapai derajat ilmu, kecuali apabila kelezatan dia yang paling besar ada di dalam ilmu.

Dan kelezatan ilmu bisa didapatkan dengan 3 perkara:
1. Mengeluarkan segenap tenaganya dan kesungguhannya untuk belajar.
2. Kejujuran didalam belajar.
3. Keikhlasan niat.

20. Menjaga waktu didalam ilmu.
Seorang penuntut ilmu tidak menyia-nyiakan waktunya sedikitpun, menggunakan waktu untuk ibadah, dan mendahulukan yang afdhal diantara amalan-amalan. Sebagian salaf dahulu ada yang muridnya membaca kitab kepada beliau sedangkan beliau dalam keadaan makan, yang demikian adalah untuk menjaga waktunya jangan sampai tersia-sia dari menuntut ilmu.

*Disampaikan oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy, MA., Jumat 20 Rajab 1439 H/6 April 2018, via WhatsApp Group HSI (Halaqah Silsilah Ilmiyyah).

Leave a comment